Puasa merupakan salah satu ibadah wajib yang masuk
ke dalam Rukun Islam. Puasa yang wajib ini dilaksanakan ketika kita umat Islam
memasuki Bulan Ramadhan. Bulan yang khusus bagi umat Islam untuk menjalankan
ibadah puasa selama satu bulan penuh.
Ketika bulan Ramadhan datang, tentu kita akan
menyambutnya dengan penuh kegembiraan. Bulan agung yang dinanti semua muslim di
seluruh dunia, untuk melaksanakan puasa.
Kalau di bulan Ramadhan kita menjalankan puasa yang
wajib, tentu di luar itu kita bisa melaksanakan puasa juga. Ada beberapa puasa
sunnah yang di contohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
1. Jenis-jenis Puasa Sunnah
Puasa sunnah tentulah yang sudah dicontohkan oleh
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bukan kita mengada-ada dengan
melaksanakan puasa tanpa ada contoh sebelumnya. Ada beberapa puasa sunnah yang
bisa kamu laksanakan di luar bulan Ramadhan.
Senin-Kamis
Puasa senin-kamis merupakan puasa yang dicontohkan
langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Puasa ini sesuai
namanya dilakukan setiap hati Senin dan Kamis. Ada beberapa hadits yang menjadi
dalil disunnahkannya puasa ini.
Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada
hari Senin, lantas beliau menjawab, “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan,
hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.”(HR. Muslim no. 1162)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berbagai amalan dihadapkan (pada
Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan
sedangkan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi no. 747)
Jika kita menjalankan Puasa Senin Kamis, maka akan
mendapatkan faedah. Pertama kita beramal pada waktu utama, ketika catatan amal
yang kita lakukan dihadapkan kepada Allah. Kedua, Kebaikan untuk badan kita
karena tubuh memiliki waktu untuk beristirahat setiap pekannya.
Puasa Daud
“Sebaik-baik shalat di sisi Allah adalah shalatnya
Nabi Daud ‘alaihis salam. Dan sebaik-baik puasa di sisi Allah adalah puasa
Daud. Nabi Daud dahulu tidur di pertengahan malam dan beliau shalat di
sepertiga malamnya dan tidur lagi di seperenamnya. Adapun puasa Daud yaitu
puasa sehari dan tidak berpuasa di hari berikutnya.” (HR. Bukhari no. 1131).
Puasa Daud merupakan puasa yang dilaksanakan dengan
sehari puasa dan sehari tidak. Jika kita menjalankan puasa ini, tentu hal
tersebut akan sangat baik. Seperti hadits di atas, Puasa Daud adalah puasa yang
paling baik di sisi Allah.
Puasa Daud ini merupakan semaksimal puasa sunnah,
sehari puasa dan sehari tidak, lalu seterusnya seperti itu. Kita tidak boleh
mengerjakan puasa sunnah lebih dari itu, seperti misalnya menggabungkan antara
puasa Senin Kamis dengan Puasa Daud, hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan
setelah kita melaksanakan Puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Puasa sunnah
ini dikerjakan selama enam hari di Bulan Syawal. Kita boleh melaksanakan puasa
enam hari berturut-turut ataupun tidak, yang penting pelaksanaannya masih di
Bulan Syawal.
Jika mengamalkan puasa sunnah ini, kita bisa
mendapatkan pahala seperti puasa satu tahun penuh lho. Seperti yang tertulis
dalam salah satu Hadits.
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian
berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.”
(HR. Muslim no. 1164).
Dan ada juga hadits lain yang menyebutkan isi yang
sama dengan hadits di atas.
Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau
bersabda, “Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri,
maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang
melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal.” (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ayyaumul Bidh
Puasa sunnah lainnya yang bisa kita kerjakan adalah
Puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dikerjakan pada hari ke 13, 14, dan 15 dari bulan
Hijriyah. Puasa sunnah ini disebut sebagai ayyamul bidh atau hari putih karena
pada malam di hari tersebut bulan bersinar berbentuk purnama, dan sinar putih terpancar.
Ada dalil yang mendasari puasa tiga hari setiap
bulan ini.
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga
aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha,
3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Selain itu, ada hadits lain dari ‘Abdullah bin “Amr
bin Al “ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti
puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Dan dalil tentang tanggal pelaksanaannya adalah dari
Ibnu Milhan Al Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan
pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan
Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa
setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434)
Puasa Arafah
Kemudian ada juga puasa sunnah yang hanya bisa kamu
kerjakan setahun sekali, yaitu Puasa Arafah. Puasa ini merupakan salah satu
amalan utama di bulan Dzulhijjah, dilakukan pada tanggal 9 bulan tersebut. Jika
kamu tidak berhalangan, tentu sangat sayang jika meninggalkan puasa ini, sebab
keutamaannya sungguh luar biasa.
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa
setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan
menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
2. Hikmah Puasa Sunnah
Selain menjalankan sunnah yang dicontohkan oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengerjakan puasa sunnah ternyata
juga memiliki hikmah lho. Kita akan mendapatkan banyak manfaat jika melakukan
puasa sunnah.
Melawan Hawa Nafsu
Puasa merupakan ibadah yang dapat membantu kamu
untuk melawan hawa nafsu. Kita melakukan puasa dari pagi sampai sore hari, dari
terbit matahari sampai terbenam matahari. Dalam satu hari penuh kita beribadah,
menahan lapar, dahaga, dan berbagai hal yang dapat mengurangi ataupun
membatalkan pahala puasa.
Dengan berpuasa, kita akan belajar untuk menahan
agar tidak mudah emosi, marah, dan hawa nafsu yang mendesak. Mengamalkan puasa
sunnah juga akan melatih kita untuk bersabar dari godaan dan rayuan syetan.
Hidup Sederhana
Mengamalkan puasa sunnah juga akan membuat kita
menjalankan hidup yang sederhana. Kita melatih diri dengan menahan dari apa
yang diperbolehkan oleh Allah sekalipun itu tidak wajib. Kita menahan diri dari
segala hal yang sifatnya duniawi untuk memperoleh ridha dari Illahi. Selain
itu, kita juga dilatih untuk berempati kepada lingkungan sekitar, sekiranya
masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi.
Menjaga Kesehatan
Jika kita menjalankan puasa sunnah, maka tubuh juga
akan menjadi lebih sehat. Hal ini karena saat berpuasa, maka kita akan
mengistirahatkan lambung dari mencerna makanan selama satu hari.
Menjadi Ummat Muhammad
Salah satu nikmat yang diberikan kepada ummat Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dapat menjalankan sunnahnya.
Karena hanya dengan menjadi ummat Beliau, kita bisa memperoleh pahala dari
ibadah sunnah yang dikerjakan.
3. Keutamaan Puasa Sunnah
Menjalankan ibadah puasa, entah itu yang wajib
ataupun sunnah akan mendapatkan beberapa keutamaan. Seperti yang dikatakan
dalam sebuah hadits.
“Allah ‘azza wa jalla berfirman (yang artinya),
“Setiap amalan adalah sebagai kafaroh/ tebusan kecuali amalan puasa.
Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku
sendiri yang akan membalasnya”.” (HR. Ahmad. Syaikh Syu’aib Al Arnauth
mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Mejalankan ibadah puasa akan mendatangkan pahala
bagi yang mengamalkannya. Kita akan mendapatkan ganjaran seperti yang
disebutkan dalam hadits di atas.
Kita akan mendapat pahala tak terhingga jika
berpuasa.
Amalan ibadah puasa itu khusus untuk Allah.
Salah satu sebab yang bisa membuat orang masuk ke
dalam surga adalah puasa.
Kebahagiaan yang diraih oleh orang berpuasa itu ada
dua, ketika dia berbuka dan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Bau mulutnya orang yang puasa, di sisi Allah lebih
harum daripada bau minyak kasturi.
Itu tadi beberapa puasa sunnah yang bisa kita
kerjakan, dan sebaik-baik amalan adalah yang kita mengerjakannya secara terus
menerus. Seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits.
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala
adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan
suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim no.
783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam
yang kontinu dan amalan lainnya.)
No comments:
Post a Comment